Selasa, 18 Februari 2014

Menyamar Pakai Jilbab purdah Wanita AS Bebaskan Anaknya dari Mesir

 27 April 2013


Menyamar Pakai Cadar, Perempuan AS Bebaskan Anaknya dari Mesir
Daily Mail

Niko mengenali ibunya berkat bola matanya yang biru yang mengintip dari celah purdah. Dalam foto ini, yang diambil oleh dirinya sendiri, Kalli Atteya, sang ibu di foto ketika dalam pakaian penyamarannya. 
KOMPAS.com — Seorang ibu asal AS mengenakan burkak atau cadar lalu terbang ke Mesir demi mengambil kembali puteranya yang diculik ayahnya. Wanita itu, Kalli Atteya dari Pennsylvania itu mengenakan pakaian tradisional Muslim tersebut hanya sebagai kedok agar dia boleh menunggu ketika yang sesuai untuk "menculik" Khalil Mohamed Niko Atteya (12 tahun), ketika kanak-kanak itu turun dari bas sekolah di kota Alexandria.

Pada saat yang telah dinanti-nanti itu, Kalli meraih lengan puteranya kemudian membawa dia ke sebuah kereta bermotor yang telah menunggu. "Ayo masuk," katanya kepada puteranya. Kanak-kanak itu mengenal ibunya melalui bola mata birunya yang mengintip dari celah burkak. Tanpa berkata sepatah kata, dia melakukan seperti yang diperintahkan.

MailOnline, Khamis (25/4), melaporkan, mereka kemudian dibawa ke sebuah rumah perlindungan, tempat mereka menunggu selama tiga minggu sebelum pulang ke AS. Mereka tidak segera pulang kerana takut, ayah Niko, Mohamed Atteya, yang dicari pihak keselamatan Amerika, akan menemukan mereka.

Penyelamatan yang berani tersebut, menurut MailOnline, mengakhiri penderitaan 20 bulan Niko. Anak itu, katanya, dipaksa mengikuti keyakinan ayahnya padahal si anak tidak mau.

Kalli menghabiskan dana sekitar 100,000 dollar AS untuk boleh membawa pulang puteranya.

Kisah tersebut bermula pada tahun 1999 ketika Kalli menikahi Atteya dan mereka lalu menetap di Chambersburg, Pennsylvania. Mereka bercerai tahun 2005 kerana Kalli mengatakan bahawa suaminya curang. Kesalahan fatal Kalli terjadi pada Ogos 2011 ketika dia setuju untuk menemui mantan suaminya itu di Mesir yang menyatakan bahawa ibunya sedang tenat.

Saat mereka sedang berkendara, sang mantan suami tiba-tiba mengatakan bahawa kereta yang mereka tumpangi bermasalah. Ia pun memaksa Kalli dan adiknya keluar dari kereta. Begitu mereka keluar, Atteya malah memecut dan meninggalkan mereka di jalanan sepi di luar Kairo.

Kalli (45 tahun) tidak mau menyerah. Ia lalu menyewa sebuah perusahaan Norway untuk melacak mantan suaminya, mencari pemandu tempatan. Dia mengatakan kepada Fox News, "Saya mengikutinya. Saya benar-benar berada dekat dengannya dalam beberapa kesempatan yang berbeda. (Atteya) tidak mengenali saya, tetapi anak saya tahu. Ketika kali pertama melihat saya, dia sangat terkejut."

Secara total, Kalli melakukan beberapa perjalanan ke Mesir. Setelah diinformasikan oleh seorang warga tempatan, akhirnya dia beraksi dan menyelamatkan anaknya, yang kini kembali ke Pennsylvania bersama dia. Menurut Kalli, berdasarkan pengakuan anaknya, penculikan itu bermotif untuk membuat sang anak mengikuti keyakinan bapaknya.

"Dia mengatakan bahawa kami tidak punya moraliti dan nilai-nilai yang ada di sistem mereka. Dia mengatakan bahawa orang-orang Amerika begitu keras. Dia mengatakan kita adalah masyarakat yang sedang menuju kehancuran."

Atteya, 38 tahun, yang boleh berbahasa Arab, Inggeris, dan China, dicari Badan Keamanan Biro Diplomatik Departemen Luar Negeri AS karena menggunakan dokumen palsu untuk mendapatkan paspor. Jeffrey Evans, pengacara yang melobi untuk bisa mengajukan tuntutan terhadap Atteya, mengatakan, "Jika ada bukti tentang kekuatan cinta seorang ibu, ia (Kalli) telah mewujudkan itu. Dia bertahan melewati serangkaian kesempatan yang sangat sulit. Dia menunjukkan kegigihan yang tidak dimiliki banyak orang. Dia benar-benar istimewa."
Sumber :Daily Mail


Tidak ada komentar:

Posting Komentar